Friday, February 8, 2013

Champa dan budaya di Indonesia

suku-aceh.jpgharimau-champa.jpg Champa,sebuah kerajaan Islam terletak dikawasan negara Vietnam yang perkembangannya maju pesat dan berpengaruh besar dalam beberapa bidang kehidupan politik mau seni budaya Indonesia hingga kini .Budaya champa sesungguhnya budaya yang unik tidak hanya terdapat dinegara Vietnam namun dapat juga dijumpai beberapa daerah di Indonesia di propinsi Nanggore aceh darussalam tepatnya didesa jeumpa , kecamatan biereun. Kawasan jeumpa ini gedung keraton kerajaan jeumpa masih berdiri kokoh dan beberapa cagar budaya peninggalan sejarah kerajaan jeumpa yang unik dan menariknya kehidupan masyarakat desa jeumpa ,Biereun yang tinggal pesisir utara dan timur aceh mempunyai indikasi persamaan dengan budaya champa terutama gaya bahasa yakni bahasa aceh .Indikasi ini makin kuat mengingat asal mula masyarakat jeumpa diduga berasal dari sebuah suku khamer kamboja yang melarikan diri dari negeri champa salah satunya ke daerah jeumpa,biereun . Suku khamer ini kemudian menetap dan membuka pemukiman-pemukiman penduduk dilengkapi berbagai fasilitas cukup memadai.Pemukiman penduduk yang dihuni suku khamer asal negeri champa tersebut kian lama berkembang pesat hingga akhirnya menjadi kerajaan Islam jeumpa yang besar dengan masa kejayaannya cukup pesat sehingga tak dipungkiri bila bahasa champa sedikit banyak mempengaruhi gaya bahasa masyarakat aceh.Kini gaya bahasa yang disebut bahasa champa dikawasan jeumpa biereun menjadi bahasa aceh ,bahasa daerah khas masyarakat aceh.Budaya champa juga tidak hanya didaerah jeumpa ,biereun Aceh,tetapi menyebar dan tumbuh berkembang diranah minangkabau sumatera Barat.Budaya champa di Minangkabau terlihat dari pola pemerintahan suku Minangkabau yakni nagari.Nagari yang berkembang dalam masyarakat suku minangkabau berawal dari kampung yang diberi nama kampung paruhungan didirikan oleh sri maharaja diraja ,seorang pemimpin yang berasal dari negeri champa .Kampung ini lambat laun berkembang apalagi saat itu tiap hari tertentu digelar anekaragam permainan rakyat diantaranya sejenis pencak silat,tari piring membuat suasana makin riang hingga akhirnya kampung tersebut dinamakan pariangan dan sri maharaja juga membangun kampung padang panjang .Kedua kampung ini kian hari bertambah tinggi populasinya terlebih ada ruang sejenis balairiung ,suatu tempat sebagai pengadilan rakyat serta kepala kampung dinamakan datuk mendorong masyarakat sekitarnya membangun pemukiman dikawasan ini .Semenjak itulah kampung pariangan maupun padang panjang kemudian dinamakan nagari priangan padang panjang hingga kini.Budaya champa cukup berpengaruh besar dalam ranah minangkabau yakni sistem kemasyarakatan materilineal.Sistem Materilineal yang telah ratusan tahun berkembang di ranah minang bergulir seiring kedatangan burhanudin ulakan dari champa abad ke 17 ke kerajaan pagurungan,sebuah kerajaan melayu di minangkabau dengan membawa misi penyebaran ajaran Islam ke ranah Minang.Misi Burhannudin berhasil dengan menerapkan sistem materilineal yang duga sama dengan sistem materilineal champa,walaupun ada beberapa versi atas asal usul sistem materilineal yakni versi masa pemerintahan adityawarman kala itu yang menerapkan adat batali bacambua atas saran datuk parpatah na sabatang dalam suatu masalah dengan mengubah tata aturan suku minangkabau dari paterilineal menjadi materilineal .Sistem materilineal ,suatu adat yang menempatkan pihak perempuan sebagai pewaris harta warisan dengan kedudukan tinggi yang disebut bundo kanduang.Sementara versi lain menyebutkan sistem ini diterapkan jauh sebelum adityawarman membangun kerajaan pagarungan ,namun bagaimanapun sistem materlineal minangkabau yang disinyalir memiliki persamaan dengan budaya champa memberi warna baru dalam khasanah budaya nasional.Sistem materilineal yang populasinya mencapai puluhan ribu jiwa yang tersebar dipelosok sumatera barat disebut-sebut terbanyak diseluruh dunia

No comments:

Post a Comment