

Champa,sebuah kerajaan Islam terletak dikawasan negara Vietnam yang
perkembangannya maju pesat dan berpengaruh besar dalam beberapa bidang
kehidupan politik mau seni budaya Indonesia hingga kini .Budaya champa
sesungguhnya budaya yang unik tidak hanya terdapat dinegara Vietnam
namun dapat juga dijumpai beberapa daerah di Indonesia di propinsi
Nanggore aceh darussalam tepatnya didesa jeumpa , kecamatan biereun.
Kawasan jeumpa ini gedung keraton kerajaan jeumpa masih berdiri kokoh
dan beberapa cagar budaya peninggalan sejarah kerajaan jeumpa yang unik
dan menariknya kehidupan masyarakat desa jeumpa ,Biereun yang tinggal
pesisir utara dan timur aceh mempunyai indikasi persamaan dengan budaya
champa terutama gaya bahasa yakni bahasa aceh .Indikasi ini makin kuat
mengingat asal mula masyarakat jeumpa diduga berasal dari sebuah suku
khamer kamboja yang melarikan diri dari negeri champa salah satunya ke
daerah jeumpa,biereun . Suku khamer ini kemudian menetap dan membuka
pemukiman-pemukiman penduduk dilengkapi berbagai fasilitas cukup
memadai.Pemukiman penduduk yang dihuni suku khamer asal negeri champa
tersebut kian lama berkembang pesat hingga akhirnya menjadi kerajaan
Islam jeumpa yang besar dengan masa kejayaannya cukup pesat sehingga tak
dipungkiri bila bahasa champa sedikit banyak mempengaruhi gaya bahasa
masyarakat aceh.Kini gaya bahasa yang disebut bahasa champa dikawasan
jeumpa biereun menjadi bahasa aceh ,bahasa daerah khas masyarakat
aceh.Budaya champa juga tidak hanya didaerah jeumpa ,biereun Aceh,tetapi
menyebar dan tumbuh berkembang diranah minangkabau sumatera
Barat.Budaya champa di Minangkabau terlihat dari pola pemerintahan suku
Minangkabau yakni nagari.Nagari yang berkembang dalam masyarakat suku
minangkabau berawal dari kampung yang diberi nama kampung paruhungan
didirikan oleh sri maharaja diraja ,seorang pemimpin yang berasal dari
negeri champa .Kampung ini lambat laun berkembang apalagi saat itu tiap
hari tertentu digelar anekaragam permainan rakyat diantaranya sejenis
pencak silat,tari piring membuat suasana makin riang hingga akhirnya
kampung tersebut dinamakan pariangan dan sri maharaja juga membangun
kampung padang panjang .Kedua kampung ini kian hari bertambah tinggi
populasinya terlebih ada ruang sejenis balairiung ,suatu tempat sebagai
pengadilan rakyat serta kepala kampung dinamakan datuk mendorong
masyarakat sekitarnya membangun pemukiman dikawasan ini .Semenjak itulah
kampung pariangan maupun padang panjang kemudian dinamakan nagari
priangan padang panjang hingga kini.Budaya champa cukup berpengaruh
besar dalam ranah minangkabau yakni sistem kemasyarakatan
materilineal.Sistem Materilineal yang telah ratusan tahun berkembang di
ranah minang bergulir seiring kedatangan burhanudin ulakan dari champa
abad ke 17 ke kerajaan pagurungan,sebuah kerajaan melayu di minangkabau
dengan membawa misi penyebaran ajaran Islam ke ranah Minang.Misi
Burhannudin berhasil dengan menerapkan sistem materilineal yang duga
sama dengan sistem materilineal champa,walaupun ada beberapa versi atas
asal usul sistem materilineal yakni versi masa pemerintahan adityawarman
kala itu yang menerapkan adat batali bacambua atas saran datuk parpatah
na sabatang dalam suatu masalah dengan mengubah tata aturan suku
minangkabau dari paterilineal menjadi materilineal .Sistem materilineal
,suatu adat yang menempatkan pihak perempuan sebagai pewaris harta
warisan dengan kedudukan tinggi yang disebut bundo kanduang.Sementara
versi lain menyebutkan sistem ini diterapkan jauh sebelum adityawarman
membangun kerajaan pagarungan ,namun bagaimanapun sistem materlineal
minangkabau yang disinyalir memiliki persamaan dengan budaya champa
memberi warna baru dalam khasanah budaya nasional.Sistem materilineal
yang populasinya mencapai puluhan ribu jiwa yang tersebar dipelosok
sumatera barat disebut-sebut terbanyak diseluruh dunia
No comments:
Post a Comment