Friday, February 8, 2013

Potret sekolah RSBI di Indonesia.

mengajar-di-blogger-windo.jpg Sekolah RSBI,sebuah sekolah unggulan yang dicanangkan oleh pemerintah sebagai upaya menciptakan sekolah modern bertaraf internasional.Sejak sekolah RSBI dibangun sekolah ini menjadi primadona bagi setiap siswa ,guru maupun sekolah yang menyandang status RSBI mengingat beberapa fasilitas pendidikan yang dimiliki sekolah RSBI boleh dibilang eksklusif sehingga tidak dipungkiri bila sekolah RSBI kemudian menjadi fenomena di Indonesia.Awal sekolah RSBI atau rintisan sekolah bertaraf internasional dibangun oleh pemerintah kala itu tidak lain meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia seperti SD,SMP,SMA agar siswa Indonesia tidak lagi menempuh pendidikan diluar negeri.Langkah ini pada perkembangannya mendapat respon dan dampak cukup besar bagi dunia pendidikan di Indonesia bahkan hampir semua sekolah-sekolah dipenjuru nusantara seakan berlomba-lomba menjadi sekolah RSBI .Fenomena sekolah RSBI dewasa ini terus berkelanjutan dan tidak tanggung-tanggung pemerintah menyediakan anekaragam fasilitas eksklusif dengan biaya yang mahal sebut saja komputer pada setiap siswa,les tambahan ,kelas yang modern dan beberapa fasilitas pendidikan modern yang tidak kalah dengan pendidikan diuar negeri. Menariknya program sekolah RSBI tidak hanya mengacu pada sistem pendidikan di Indonesia melainkan juga memadukan sistem pendidikan internasional terlihat kurikulum pendidikan sekolah RSBI kaya kurikulum internasional juga dilengkapi labotorium yang cangkih kemudian juga adanya program study banding pendidikan serta pertukaran pelajar maupun guru antar negara seperti negara singapura misalnya bahkan pemerintah juga tidak segan mengundang tenaga pengajar dari negara tetangga malaysia,singapura,thailand untuk bertukar pengalaman tentang dunia pendidikan yang modern saat ini.Semenjak sekolah RSBI dibangun prestasi sekolah,guru,siswa ,akademik memang tidak dipungkiri sedikit mengalami banyak peningkatan baik tingkat daerah,regional,nasional bahkan tingkat internasional dan tak heran siswa yang sekolah bertaraf RSBI berprestasi tinggi serta pandai berbahasa Inggris.Sayangnya program sekolah RSBI di Indonesia biaya pendidikannya sangat mahal atau notabene sekolah RSBI hanya bisa dinikmati oleh sebagaian masyarakat saja terutama keluarga kaya tidak untuk khalayak masyarakat luas.Hal ini terlihat dari biaya pendidikan sekolah RSBI yang dibilang sangat mahal dan fantastis biaya SPP misalnya kemudian pungutan-pungutan lainnya yang nilainya sangat fantastik belum lagi kurangnya transparasi keuangan terhadap publik terutama orang tua atau wali murid membuat keberadaan sekolah RSBI dipertanyakan kualitasnya.Biaya pendidikan sekolah RSBI yang fantastis seringkali sangat memberatkan bagi sebagaian orang tua murid atau wali murid terutama keluarga tidak mampu mengingat murid yang berprestasi tinggi dari keluarga tidak mampu seringkali banyak mendapat hambatan dalam menempuh pendidikan dengan alasan tidak mampu membayar biaya pendidikan padahal Ia murid berprestasi tinggi dan banyak memiliki segudang prestasi .Latar belakang inilah kemudian muncul pro dan kontra dari kalangan masyarakat yang berujung pada demo secara besar-besaran sebagaimana terjadi akhir-akhir ini.Pemerintah dalam hal ini tidak tinggal diam melalui MK atau Mahkamah Konstitusi yang berkantor di Jakarata memutuskan untuk membubarkan program sekolah RSBI pasalnya program sekolah RSBI berindikasi korupsi dan beberapa indikasi lainnya yang dinilai melanggar tujuan atau visi pendidikan di Indonesia .Pasca dibubarkannya program sekolah RSBI ratusan sekolah-sekolah berstatus RSBI seakan kembali pada sekolah biasa selanjutnya sekolah RSBI kemudian diganti menjadi sekolah mandiri atau sekolah unggulan.Sekolah RSBI awalnya dibanggakan oleh kalangan masyarakat,pemerintah,murid dan guru yang mengajar disekolah ini pasalnya sekolah RSBI ,sebuah sekolah bertaraf internasional,namun semuanya itu tidak berlangsung lama dan kini dibubarkan .Bubarnya sekolah RSBI seakan mengulang kembali dan menjadi refleksi sejarah sekolah dimasa lalu .post .post-content {display:none} .post-single .post-content {display:block }

No comments:

Post a Comment